Pernikahan yang sehat! Setiap pasangan pasti mendambakan hal itu, walau kenyataannya tidak semua pasangan berhasil membangun pernikahan yang sehat. Pernikahan yang sehat artinya pernikahan yang berjalan dan bertumbuh sebagaimana mestinya. Apa yang Tuhan harapkan untuk sebuah pernikahan Kristen adalah pernikahan yang sehat, yang memungkinkan mereka menikmati kebahagiaan dan bertumbuh bersama-sama di dalamnya. Untuk membangun sebuah pernikahan yang sehat, ada lima hal yang harus diusahakan:
Pertama, mengutamakan pasangan. Orang tua akan tetap menjadi orang tua, sanak saudara akan tetap menjadi sanak saudara, tetapi ketika menikah, maka pasanganmu menjadi pribadi yang lebih utama daripada orang lain. Keluarga, bos, sahabat, anak, ataupun hobi tidak bisa dijadikan yang lebih utama daripada pasangan kita.
Kedua, buatlah komitmen yang dalam. Matius 19: 5 – 6 berbunyi, “Dan firmanNya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia.” Perceraian sangat mungkin terjadi karena tidak adanya komitmen yang dalam dari masing-masing pihak. Tidak ada pernikahan yang berjalan mulus, akan ada banyak tantangan di sana, tetapi jika pasangan suami-istri sudah berkomitmen, maka mereka akan memperjuangkan keutuhan pernikahan mereka.
Ketiga, penuhi kewajiban masing-masing. Suami maupun istri memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pasangannya. Kebutuhan itu mencakup kebutuhan fisik, emosional, dan rohani. Kebutuhan fisik menyangkut makanan, pakaian, tempat tinggal, transportasi, dan seksual. Kebutuhan emosional menyangkut perasaan dihargai, dikasihi, dibutuhkan. Sedangkan kebutuhan rohani dapat dipenuhi dengan cara berbakti bersama, berdoa, dan membaca firman, serta membicarakan tentang Allah dan firmanNya secara bersama-sama.
Keempat, bangun kebersamaan. Usahakan kesehatian dan rasa kebersamaan yang kuat satu sama lain, seperti baut dan mur yang sudah dirancangkan untuk selalu bersama. Firman Tuhan mengatakan bahwa berdua lebih baik daripada sendiri. Mengapa demikian? Karena ketika yang satu lemah, maka yang lain dapat menguatkan. Ketika yang lain melakukan kesalahan, maka yang lain mengingatkan.
Kelima, nyatakan perbuatan kasih. Definisi lengkap tentang kasih ada di dalam 1 Korintus 13. Buktikan kasih kepada pasangan melalui tindakan nyata yang akan membuatnya menyadari bahwa Anda mengasihinya. Berlomba-lomba menyatakan tindakan kasih setiap hari, sehingga kehidupan pernikahan Anda akan selalu “sehat” dan terasa indah.
Efesus 5: 22 – 33:
Kasih Kristus adalah dasar hidup suami isteri
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak tercela.
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri. Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus kepada jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
Sebab itu, laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku, kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.