Minggu, 11 Mei 2008

Ikan Petrus

Di dalam Matius 17: 24-27, dituliskan tentang seorang pemungut bea Bait Allah yang datang kepada Petrus dan bertanya, “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?”. Selanjutnya Yesus memerintahkan kepada Petrus untuk pergi memancing ke danau. “Ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya….” Kata Yesus.

Peristiwa ini yang melatarbelakangi pemberian nama “ikan Petrus” kepada jenis ikan tilapia (Latin) yang terdapat di Danau Galilea. Konon jenis ikan inilah yang dipancing oleh Petrus dan juga yang dipakai Yesus untuk memberi makan 5.000 orang. Jenis ikan tilapia terdiri dari banyak spesies, ada t. nilotica atau nila, t. grahami, t. spilurus, t. zillii, t.mossambica atau mujair, dll. Jenis ikan tilapia berasal dari perairan air tawar Afrika, tetapi juga ada di Danau Galilea. Di Indonesia kita dapat menemukan ikan Petrus yang kemungkinan adalah mujair, tetapi ada juga yang mengatakan nila merah. Memang sebagian orang menyamakan ikan nila dengan ikan mujair, karena fisik yang hampir sama. Bahkan ikan nila sering disebut disebut mujair nila. Ini dapat dipahami karena kedua spesies ikan ini berasal dari genus/jenis yang sama, yaitu tilapia. Pada tanggal 19 Februari lalu, seorang penduduk setempat yang marah meracuni ikan-ikan yang ada di Danau Galilea sehingga sekitar 25.000 ekor ikan, termasuk ikan Petrus mati terhampar di pantai.

Dr. Jim Fleming, profesor arkeologi dari University of Jerusalem, menjelaskan bahwa ikan Petrus mempunyai kebiasaan menyimpan telor-telornya di dalam mulut sampai telor-telor itu menetas menjadi ikan, bari ia mengeluarkan mereka. Ini dilakukan untuk melindungi telor-telornya agar tidak dimakan oleh ikan lainnya. Bahkan anak-anaknya yang masih kecil-kecil akan tetap berenang di sekitar induknya, agar ketika ada bahaya, induknya akan segera memasukkan mereka ke dalam mulutnya. Kebiasaan memiliki dan melindungi anak-anak terus terbawa-bawa, sehingga jika induk ikan ini tidak lagi mempunyai anak, maka ia akan menyimpan benda-benda seperti batu, tutup botol, atau kerang di dalam mulutnya. Jika Tuhan Yesus mengatakan dengan yakin bahwa ikan pertama yang akan didapatkan oleh Petrus menyimpan mata uang empat dirham di dalamnya, dan bukan batu, tutup botol, kerang, atau yang lain, bukankah ini mujizat yang luar biasa? Ini bisa terjadi, karena Yesus adalah Tuhan yang berkuasa atas alam semesta dan atas segala mahluk hidup.

Ikan Petrus mengingatkan kita akan kuasa Yesus dan mujizat yang Ia lakukan. Sesungguhnya Dialah Tuhan, Ia sanggup melakukan perbuatan ajaib yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa. Jika Anda mulai meragukan kuasaNya, ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang pernah Ia lakukan. Mujizat itu masih berlaku sampai saat ini!

Matius 17: 24-27

Yesus membayar bea untuk Bait Allah

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum, datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata, “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?” Jawabnya, “Memang membayar.” Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan, “Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?”

Jawab Petrus, “Dari orang asing!”

Maka kata Yesus kepadanya, “Jadi bebaslah rakyatnya. Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga,”

Tidak ada komentar:

Louis7zen

Name :
Web URL :
Message :