Dorgem
Persiapan
Instalasi Webcam
Webcam yang dibutuhkan kali ini bisa webcam apa saja, termasuk webcam yang ada di notebook. Kali ini, kamu menggunakan webcam Logitech ClickSMart 510. Cara menginstalnya:
1. Tancapkan port USB dari kamera ke port USB yang ada di komputer. Lalu, Windows akan mendeteksi adanya hardware baru, pilih No, not this time.
2. Saat Windows meminta driver-nya, masukkan CD driver, dan pilih Install the software automatically.
3. Driver akan diinstal, tunggu hingga semua proses selesai. Biasanya saat menginstal webcam, Anda harus mengulangi langkah-langkah tadi dua kali. Karena instalasi pertama adalah untuk video webcam-nya, dan yang kedua adalah instalasi audio webcam. Setelah diinstal, buka Control Panel, Scanners and Cameras. Jika nama webcam Anda sudah muncul, makan instalasi berhasil.
Instalasi Software
Software yang dipakai disini adalah sebuah freeware open source bernama Dorgem. Dorgem 2.10 bisa di-download dari http://dorgem.sourceforge.net/ dengan file sebesar 410 KB. Dorgem hanya bisa dijalankan di Windows 9x/Me/2000/XP. Instalasinya pun sangat sederhana, tidak ada yang harus diutak-atik ataupun setting khusus.
Software kedua yang kami pakai adalah SecureCam. SecureCam 1.0 bisa di-download dari http://files.snapfiles.com/localdl834/securecam_installer.zip dengan file sebesar 350 KB. Tidak seperti Dorgem, SecureCam bisa dijalankan di Vista tanpa ada masalah. Untuk instalasinya pun tidak ada yang harus diperhatikan. Cukup ikuti saja perintah standar yang ada.
Dorgem
Capture sebagai Gambar
1. Jalankan Dorgem, dan pilih kamera yang ingin digunakan dari menu drop down. Jika nama kamera Anda tidak ada, maka gunakan Microsoft WDM Image Capture (Win32). Klik tombol Source, dan pada tab Capture Source, pilih kamera yang akan Anda gunakan.
2. Kembali ke jendela utama Dorgem, dan klik Preview. Akan muncul tampilan gambar dari kamera Anda. Sesuaikan posisi kamera sesuai dengan yang Anda inginkan.
3. Bila ternyata di preview tersebut Anda merasa gambar yang ditampilkan kurang terang, ketajamannya kurang dan sebagainya, masuk kembali ke Source. Pada tab Device Settings, sesuaikan setting-nya sesuai yang Anda inginkan. Jika sudah selesai, klik ok.
4. Begitu juga bila resolusi yang ditampilkan atau ukuran gambarnya terlalu kecil, maka bisa diatur dengan mengklik tombol Format yang ada di jendela utama. Ganti resolusi-nya menjadi yang terbesar atau 640 x 480.
5. Kembali ke jendela utama Dorgem, klik tombol Options. Dalam tab General, beri centang pada Use motion detection.
6. Pada beberapa webcam mengharuskan Dorgem untuk me-reconnect, setelah beberapa saat tidak adanya gerakan. Default-nya, setting Reconnect if no motion is detected for…minutes seharusnya tidak dicentang. Tapi jika kamera Anda tidak menangkap gambar apapun padahal seharusnya menangkap, maka beri centang. Juga harus diperhatikan pada saat mengaktifkan setting ini, kamera Anda akan otomatis mengambil gambar saat Dorgem melakukan reconnect. Jadi, gunakan interval kira-kira 5 menit atau Anda akan mendapatkan banyak gambar yang tidak perlu.
7. Kembali ke jendela utama Dorgem, sekarang klik tombol Store settings untuk membuat profile.
8. Klik tombol Add dan pilih File. Opsi file dipilih karena kita akan menyimpan gambar-gambar yang ditangkap kamera menjadi sebuah fila di harddisk.
9. Beri nama profile-nya pada bagian Name, dan beri centang Enable. Karena tadi kita menggunakan fitur pendeteksi gerakan (motion detector), maka di Interval gunakan setting kira-kira 4 seconds. Jadi, jika kamera menangkap adanya gerakan, maka setiap 4 detik kamera akan mengambil gambarnya. Tapi bila tidak menangkap adanya gerakan, maka kamera tidak akan mengambil gambar apa-apa. Namun, bila Anda sadar bahwa area yang akan dipotret oleh kamera tersebut memiliki banyak gerakan (misalnya jalan raya, pasar, mall, dsb), maka naikkan nilai Interval-nya menjadi lebih tinggi, misalnya 5 menit atau bahkan 1 jam. Sebab kalau tidak, akan banyak sekali gambar yang dihasilkan karena kamera terus mendeteksi adanya gerakan. Penentuan Interval ini sesuai dengan kebutuhan masing-masing, dan Anda harus bereksperimen sedikit untuk menemukan Interval yang pas.
10. Masih di jendela yang sama, klik tombol yang ada di sebelah Filename, lalu pilih dan beri nama sesuka Anda, kemudian tambahkan dengan parameter %G%g, misalnya capture%G%g. Parameter itu berguna untuk memberikan informasi tambahan ke nama file dengan menambahkan tahun, bulan, hari, jam, menit, dan detik. Kemudian klik Save.
11. Selanjutnya, jika Anda ingin memberikan caption secara otomatis ke setiap gambar yang direkam oleh kamera, maka beri centang pada Custom captions, kemudian klik Settings. Setting ini bersifat opsional, jadi boleh dipakai boleh tidak.
12. Di dalam jendela Caption settings, klik Add. Kemudian Anda bisa memilih jenis caption yang ingin dipakai. Kami lebih memilih caption jenis Text dengan alasan lebih mudah, dan tidak menghalangi gambar.
13. Di jendela berikutnya, beri sembarang nama pada Name, beri centang pada Enable dan Transparent. Lalu di Text, isi dengan teks yang ingin ditampilkan di gambar.
14. Masih di jendela yang sama, klik tombol Position untuk mengatur letak caption-nya. Pilih opsi Relative, dan tentukan posisi caption-nya. Jika ingin berada di bawah kanan, maka pilih Bottom dan Right. Atur posisinya sesuka Anda.
15. Kembali ke jendela Text Caption Settings, untuk mengubah jenis huruf dan warna-nya, gunakan opsi yang ada di Font, Back color, dan Fore color.
16. Bila semuanya sudah siap, beri tanda centang pada Auto Capture, dan coba buat gerakan di depan kamera. Jika indikator nama file yang ada di bawah terus berganti-ganti pada saat Anda melakukan gerakan di depan kamera, itu artinya berhasil. Untuk melihat hasilnya, coba buka folder tempat Anda menyimpan gambar dari kamera.
Capture sebagai Video
Dorgem juga mampu merekam gambar sebagai video. Namun yang dimaksud dengan video disini adalah kumpulan-kumpulan gambar format JPG yang digabung menjadi sebuah kesatuan dalam format AVI. Jadi, kira-kira menjadi seperti semacam slideshow, bukan full motion video. Setting-nya tidak jauh berbeda dengan setting sebelumnya:
1. Di jendela utama Dorgem, klik tombol Options.
2. Pilih tab AVI, dan beri centang pada Use AVI archive. Pada Filename, gunakan sistem penamaan dengan ditambahkan parameter %G%g dan lokasi penyimpannya, sama seperti yang sudah kita bahas sebelumnya.
3. Lalu di Frames per second, isi dengan 1. Kenapa 1? Karena jika ada 25 gambar yang nantinya digabungkan menjadi satu file AVI, dan Anda men-setting Frames per second dengan katakanlah 25, maka video yang dihasilkan hanya berdurasi 1 detik. Karena satu gambar dianggap sebagai satu frame. Kecuali gambar yang dihasilkan jumlahnya ribuan, maka Frames per second bisa dinaikkan. Karena kalau hasilnya menggunakan setting 1, maka durasi video tersebut bisa lama sekali.
4. Pengaturan Frames per second juga ada kaitannya dengan Interval yang ada di File store settings. Jadi, sesuaikan sendiri dengan kebutuhan Anda.
5. Untuk dapat menyaksikan file AVI yang dihasilkan, Dorgem harus ditutup dulu. Karena kalau tidak, file AVI-nya akan terus berkapasitas 0, dan tidak bisa dijalankan. Harap diingat, saat meng-capture sebagai video, hasil capture yang berupa gambar juga akan dihasilkan. Jadi Anda akan mendapatkan sekian banyak gambar, plus sebuah file AVI tergantung dari setting Interval-nya.
Multi Webcam
Merasa kurang melakukan “pengamanan” hanya dengan satu webcam? Apabila Anda kebetulan memiliki lebih dari satu webcam, Dorgem bisa menanganinya semua. Beginilah caranya:
1. Klik kanan shortcut Dorgem yang ada di desktop, dan pilih Create Shortcut.
2. Akan muncul icon Dorgem (2). Klik kanan icon tersebut, dan pilih Properties.
3. Pilih tab Shortcut, dan di bagian Target, tambahkan dengan parameter /c:cam2. Klik Ok.
4. Jalankan Dorgem (cam2) dan tentu saja di Video source gunakan kamera yang kedua, dan di File Store settings menggunakan file yang berbeda agar tidak saling tumpah tindih.
SecureCam
Sama seperti Dorgem, SecureCam juga memiliki fitur pendeteksi gerakan sehingga bisa dimanfaatkan sebagai kamera pengawas. Pada dasarnya, fitur yang ditawarkan sama dengan Dorgem, tapi cara penggunaannya agak berbeda.
1. Setelah proses instalasi selesai, jalankan SecureCam, lalu pilih menu Device, Select Device.
2. Di bagian Devices, pilih kamera yang ingin dipakai. Di bagian Formats, pilih resolusi yang diinginkan. Kemudian, klik Intialize. Maka sorotan dari kamera atau preview-nya akan muncul.
3. Kembali ke jendela utama SecureCam, akan tampak kotak-kotak berwarna merah yang ada di layar. Itu adalah fitur pendeteksi gerakan yang dimiliki oleh SecureCam. Kotak merah itu muncul di bagian yang terdeteksi adanya gerakan, tapi tidak akan terekam di gambar. Kotak merah itu hanya sebagai panduan saja. Untuk masuk ke jendela Options, klik dua kali pada layar tersebut.
4. Ada dua metode penyimpanan dalam SecureCam, yaitu Static Saving dan Archiving. Static Saving adalah gambar terakhir dalam urutan yang akan disimpan, sedangkan Archiving adalah proses penyimpanan yang dinamis yang bisa menyimpan ribuan gambar. Begitu kapasitasnya penuh, maka gambar yang paling awal akan dihapus untuk memberikan tempat kepada gambar yang paling baru, dan akan terus berlanjut. Untuk uji coba ini, kami memilik untuk menggunakan Archiving. Untuk itu, beri centang pada Enable Archiving dan Only save to archive if motion is detected.
5. Kemudian untuk mengatur Interval atau jeda pengambilan gambar, bisa diatur lewat Save Every dalam satuan detik. Isi dengan jeda waktu yang Anda inginkan. Semakin kecil jedanya, maka gambar yang dihasilkan akan semakin banyak.
6. Di bagian Archive Path adalah letak direktori dimana nanti hasil rekaman gambar akan disimpan. Anda bisa menggantinya jika mau.
7. Berikutnya, Duration adalah lamanya waktu perekaman. Lamanya waktu perekaman bisa diatur mulai dari 1 menit hingga 365 hari. Duration berkaitan dengan opsi Save Every. Jadi bila di Duration Anda mengeset 1 menit, dan Save Every 3 detik, maka jumlah gambar yang dihasilkan adalah 20 gambar.
8. Jika Anda ingin memberikan caption di gambar, beri centang pada Enable Overlay. Pada Background dipilih Transparent, dan untuk letak pengaturan caption-nya atur melalui Vertical Align dan Horizontal Align. Sedangkan warna tulisannya bisa dipilih lewat Text Font.
9. Lalu untuk teks yang akan menjadi caption, tulis di Overlay Text. Di situ terdapat parameter %t %w %d, yang menunjukkan jam,hari, dan tanggal lengkap saat gambar itu direkam. Jadi bila di situ kita menulis Louis %t %w %d, maka caption yang dihasilkan adalah Louis 10.01.01AM Thursday 05/09/08.
10. Fitur pendeteksi gerakan pada SecureCam ini bisa diatur sensitivitasnya melalu Motion Trigger Lever for Saving. Nilai default-nya adalah 10, tapi bisa ditingkatkan menjadi maksimal 255. Bila nilainya ditingkatkan, maka gerakan sepelan apapun akan memicu perekaman gambar, dan efeknya terlalu banyak gambar yang direkam. Jadi sesuaikan setting ini sesuai kebutuhan. Masih berkaitan dengan pedeteksi gerakan, setting After Motion is Detected Save berfungsi untuk mengambil sekian jumlah gambar setelah ada gerakan yang terdeteksi. Jadi bila setting-nya menggunakan nilai 5, maka ada 5 gambar baru yang akan disimpan, dan ada 5 gambar yang dibuang.
11. Tidak seperti Dorgem yang perekamannya harus dipicu terlebih dahulu, pada SecureCam akan otomatis merekam gambar begitu opsi-opsi tadi diatur, dan kembali ke jendela utama.
12. SecureCam bisa menampilkan view dari 8 kamera secara sekaligus. Caranya adalah melalui menu View, dan pilih jumlah kamera yang diinginkan.
Melihat Hasil Rekaman
Dorgem bisa menyajikan kumpulan gambar yang disatukan menjadi sebuah file AVI, jadi terlihat seperti video, meskipun sebenarnya adalah slideshow. SecureCam tidak memiliki fasilitas penyimpanan sebagai AVI, tapi memiliki fitur mirip seperti itu lewat SecureCam Viewer.
1. Jalankan SecureCam Viewer lewat shortcut yang ada di desktop.
2. Klik Go untuk mulai melihat hasilnya.
3. Untuk menjalankan layaknya video, klik Play. Atau bila inign melihatnya per frame, maka gunakan Frame Stepper. Ingat, apa yang dijalankan oleh SecureCam Viewer memiliki dasar yang sama persis seperti AVI di Dorgem. Yang dijalankan adalah urutan-urutan frame, bukan full motion video.
Informasi Lebih Lanjut:
www.simplehelp.net/2006/09/27/how-to-use-your-pc-and-webcam-as-a-motion-detecting-and-recording-security-camera/.
Sumber: PC Mild 09/2008